Berikut kumpulan falsafah orang jawa tentang kehidupan beserta arti penjelasannya erat dengan pedoman hidup masyarakat Jawa :
- “Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti"
Artinya segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
- “Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara"
Maksudnya
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan
kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan
tamak)
- “Urip Iku Urup" (Hidup itu Nyala)
Maksunya
Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita,
semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi
sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita
menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
- “Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman"
Maksunya Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut- kejut, Jangan mudah kolokan atau manja.
- “Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan"
Maksunya Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
- “Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha"
Maksunya
Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau
mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,
kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.
- “Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo"
Maksunya
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan
berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
filosofi jawa kuno
- “Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka"
Maksunya Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
- “Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman"
Maksunya Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
- “Nerimo ing pandum"
Makna
dari kata adalah mengandung Arti yang mendalam menunjukan pada sikap
Kejujuran, keiklasan, ringan dalam bekerja dan ketidakinginan untuk
korupsi.
Inti filosofi ini adalah Orang harus iklas menerima hasil dari usaha yang sudah dia kerjakan.
- “Alon-alon waton klakon"
Maksunya
Filosofi ini sebenarnya berisikan pesan tentang safety/keselamatan.
Padahal kandungan maknanya sangat dalam. Filosofi ini mengisyaratkan
tentang kehati-hatian, waspada, istiqomah, keuletan, dan yang jelas
tentang safety.
- “Aja Adigang, Adigung, Adiguno"
Maksudnya adalah Jaga kelakuan / tatakrama, jangan sombong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latarbelakangmu.
filosofi jawa tentang cinta
- “Mangan ora mangan sing penting ngumpul"
Maksunya Makan tidak makan yang terpenting adalah bisa berkumpul (kebersamaan).
Filosofi ini merupakan sebuah peribahasa. Kalimat peribahasa tidaklah tepat jika diartikan secara aktual.
Filosofi
ini sangatlah penting bagi kehidupan berdemokrasi. Kalau bangsa kita
ini mendasarkan demokrasi dengan falsafah diatas pastinya negara kita
akan aman, tentram dan sejahtera.
Filsafah
“Mangan ora mangan” melambangkan eforia demokrasi, yang mungkin satu
pihak mendapatkan sesuatu (kekuasaan) sedangkan pihak yang lain tidak.
Yang tidak dapat apa-apa tetap legowo atau menerima dengan lapang dada.
Dan
kata dari “Sing penting ngumpul” melambangkan berpegang teguh pada
persatuan, kebersamaan, yang artinya bersatu untuk tujuan bersama.
Filosofi
dari kalimat peribahasa “Mangan ora mangan sing penting kumpul” adalah
filosofi yang cocok yang dapat mendasari kehidupan demokrasi bangsa
Indonesia agar tujuan bangsa ini terwujud.
- “Wong jowo iki gampang di tekuk – tekuk"
Maksud
dari Filosofi ini juga merupakan ungkapan peribahasa yang dalam bahasa
Indonesia adalah ‘Orang Jawa itu mudah ditekuk-tekuk’.
Ungkapan
ini menunjukan orang jawa itu fleksibel dalam kehidupan. Kemudahan
bergaul dan kemampuan hidup di level manapun baik kaya, miskin, pejabat
atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu
giat dalam bekerja dan selalu ulet dalam menggapai cita-citanya.
- “Saiki jaman edan yen ora edan ora komanan, sing bejo sing eling lan waspodo"
Maksudnya
adalah sekarang zaman edan (gila), yang nggak endan nggak bakal
kebagian, Hanya orang yang ingat kepada Allah dan waspada yang
beruntung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar